Download Gratis
Butuh bantuan?

Bisnis Kue Kering Menjelang Natal

Momen perayaan Natal merupakan peristiwa yang dinantikan oleh umat kristiani. Menghitung hari menjelang perayaannya menjadi suka cita besar, ditambah lagi momen berbelanja kue, baju hingga hiasan Natal. Bisnis kue kering pun menjamur seiring mendekati pergantian tahun, Juragan bisa memanfaatkan momen untuk menggait banyak customer.

Layaknya perayaan Idul Fitri, banyak pebisnis menjual berbagai perlengkapan hingga makanan untuk memeriahkan hari istimewa tersebut. Tradisi turun temurun menyuguhkan hidangan untuk open house membawa berkah tersendiri bagi pelaku usaha kue kering.

Juragan yang sedang menggeluti bisnis kue kering atau yang baru akan memulai, wajib memahami pasar dan memanfaatkan perayaan-perayaan besar. Dalam artikel ini akan dibahas strategi bisnis menjelang perayaan Natal yang tinggal menghitung hari.

Prospek Usaha Kue Kering

Siapa yang tidak menyukai jenis makanan satu ini, camilan beraneka rasa dan warna siap memanjakan lidah siapapun yang menyantapnya. Cita rasa manis gurih dengan tekstur renyah berpadu dan membuat ketagihan. Makan satu buah tentu terasa kurang. Begitu lah gambaran mengapa kue kering menjadi bisnis menjanjikan dan selalu ramai konsumen.

Di hari biasa saja, penjualan kue kering cukup stabil, apalagi jika menjelang perayaan besar, seperti hari keagamaan dan hari libur nasional, tentu peminatan kue kering melonjak tajam. Orderan demi

orderan silih berganti mengingat tradisi Indonesia yang selalu open house bagi kerabat, tetangga hingga sanak saudara untuk bersilaturahmi.

Masa simpan yang lama juga menjadi keunggulan dari kue kering dibandingkan kue basah. Maka dari itu, tidak heran jika potensi bisnis kue kering selalu jadi incaran menghasilkan banyak keuntungan.

Stategi Bisnis Kue Kering

Ketika perayaan Natal tiba, mungkin tidak seramai perayaan Idul Fitri, mengingat kaum kristiani di Indonesia tergolong minoritas. Maka dari itu, Juragan yang berminat harus cerdas memilih momentum agar semakin cuan menjelang tahun baru.

1. Sampel Produk Spesifik

kue kering 1
wisatainfo.com

Langkah pertama yakni menentukan sampel produk yang spesifik. Coba pikir kembali, kue kering pada umumnya yang sangat sering ditemui, seperti kue kastengek, nastar, putri salju dan sejenis umumnya tidak menarik minat customer secara langsung.

Kondisi tersebut membutuhkan waktu cukup lama, mengingat banyak kompetitor jenis kue kering serupa yang bisa saja telah memiliki pelanggan setia dan mereka enggan berpindah. Solusinya, Juragan harus mencuri perhatian pasar dengan memproduksi kue kering berbeda dengan inovasi rasa, bentuk dan warna yang menarik.

Jika momen mendekati perayaan Natal, produksi kue kering berbentuk boneka salju, pohon natal, rusa atau santa claus. Beri warna bernuansa merah, hijau, emas dan putih. Dengan begitu, customer akan lebih tertarik untuk membeli.

2. Target Pasar

kue kering 2
rinaresep.com

Perayaan Natal merupakan momen spesifik, akan jauh lebih efektif jika Juragan memanfaatkan platform atau media yang langsung tertuju kepada banyak audiens kristiani. Contohnya seperti membuka jalur agen, melakukan pemasaran online ke komunitas kristiasi atau grup-grup di media sosial.

Pemasaran efektif lainnya, bisa langsung berkunjung ke gereja untuk melakukan promosi dan mengadakan bazaar mini di halaman gereja. Namun, pastikan untuk meminta persetujuan dari gereja untuk mempromosikan kue kering special edisi Natal.

3. Maksimalkan Promosi

kue kering 3
Indonesiana.id

Sama halnya dengan poin kedua, memaksimalkan promosi akan membawa minat audiens agar tertarik dan segera membeli kue kering yang Juragan jual. Buat foto dari jual kue kering, kemudian sample ditata sedemikian rupa hingga menghasilkan gambar yang menarik dan menggiurkan untuk dicicipi.

Juragan bisa mencetak foto tersebut sebagai brosur atau etiket kue, pun sangat bisa memanfaatkan media sosial dengan mengunggah foto sampel kue dengan caption dan copywriting menarik.

4. Tawarkan Produk Ekstra

kue kering 4
Maruhan-amusement.com

Demi memaksimalkan omzet menjelang Natal dan Tahun Baru, pebisnis yang cerdas akan bijak melihat peluang. Coba ingat kembali, bisnis kue kering akan dibarengi dengan bisnis pendamping, seperti jasa hias parsel, kerja sama dengan UMKM penjual kue basah, hingga pernak-pernik cantik khas Natal.

Nah, Juragan bisa memanfaatkan momen dengan melihat minat dan kebutuhan pasar menjelang hari-hari penting dalam hidup mereka. Cobalah untuk explore produk pendamping kue kering, kemudian maksimalkan pemasarannya.

5. Partnership

kue kering 5
Gingsul.com

Ketika suatu bisnis telah mencapai omzet di atas rata-rata dan terlihat memiliki prospek tinggi berkuat kualitas, Juragan bisa membuka peluang usaha lain dengan bekerjasama dengan bisnis kecil lainnya, seperti supplier hiasan natal hingga souvenir Natal.

Meningkatkan potensi penjualan lewat program reseller produk kue kering, beri harga affordable untuk mereka yang ingin bekerjasama dengan usaha Juragan.

Rincian Biaya Jual Kue Kering

Bagi Juragan yang tertarik dan berminat memulai usaha ini, ada baiknya untuk mempelajari lebih dahulu rincian biaya yang wajib dipersiapkan, sebagai berikut:

Modal Tetap/ Investasi

Mempersiapkan usaha lebih baik memiliki toko fisik atau offline selain toko online, tujuannya agar bisnis terlihat lebih kredible dan terpercaya.

  • Etalase kue kering : Rp1.800.000
  • Oven kue : Rp1.500.000
  • Mixer kue : Rp1.000.000
  • Loyang berbagai ukuran: Rp120.000
  • Kompor dan tabung gas: Rp500.000
  • Kuas loyang : Rp5000
  • Wadah adonan : Rp35.000
  • Cetakan kue : Rp35.000
  • Penggiling adonan kue : Rp200.000
  • Telfon atau wajan anti lengket: Rp150.000
  • Pisau: Rp20.000
  • Sendok kue : Rp20.000
  • Panci Besar : Rp150.000
  • Serbet : Rp10.000
  • Peralatan tambahan : Rp50.000

Total = Rp 5.595.000

Biaya peralatan dan operasional toko sudah lengkap, saatnya melakukan perincian untuk modal biaya variable dan bahan membuat kue edisi Natal, berikut ini:

  • Tepung terigu : Rp250.000
  • Telur : Rp80.000
  • Gula halus : Rp80.000
  • Margarin : Rp60.000
  • Cokelat putih : Rp60.000
  • Pewarna makanan (Red, green, white) : Rp18.000
  • Vanili : Rp15.000
  • Cengkeh : Rp20.000
  • Mentega : Rp30.000
  • Tepung Maizena : Rp40.000
  • Selai strawberry atau melon : Rp50.000
  • Keju : Rp30.000
  • Hiasan Kue : Rp20.000
  • Pengemas Kue : Rp20.000
  • Toples atau Jar : Rp100.000
  • Biaya air dan listrik : Rp100.000

Total = Rp 953.000

Rincian harga di atas merupakan referensi, Juragan bisa memodifikasi kebutuhan untuk menghasilkan kue kering dengan cita rasa berkualitas, sehingga customer akan terus melakukan repeat order jika rasa dan harga sebanding. Kreasikan jenis kue, tulis daftar bahan dan alat, baru lah siap mengeksekusi.

Estimasi Omset Penjualan Kue Kering

Berbicara mengenai modal jualan kue kering, tidak afdol rasanya jika tidak membahas omset yang akan didapatkan. Jika Juragan menjual satu toples seharga Rp 25.000 dan berhasil memproduksi sebanyak 200 toples, maka estimasi omset yang didapat Rp 5.000.000. Kemudian dikurangi dengan biaya variable, sehingga laba bersih Rp 4.047.000.

Perhitungan omset masih bagian kecil dari pencatatan keuangan usaha, demi bisnis kue kering berjalan lancar dan sistematis, percayakan pengelolaan keuangan berbasis digital bersama BukuWarung. Aplikasi serbaguna membantu mencatat segala transaksi keuangan usaha lebih efisien dan praktis. Bahkan gratis untuk Juragan yang ingin cuan!

Coba BukuWarung sekarang
App Rating 4.9
Download